1. Sistem Bilangan Desimal
Kalau yang ini teman-teman pasti sudah pada tahu. Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh berikut:
angka desimal 123 = 1*102 + 2*101 + 3*100
2. Sistem Bilangan Biner
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte.
20=1, 21=2, 22=4, 23=8, 24=16, 25=32, 26=64, dst.
contoh: Mengkonversi bilangan desimal ke bilangan biner
Desimal = 123
123 : 2 = 61 (1)
61 : 2 = 30 (1)
30 : 2 = 5 (0)
15 : 2 = 7 (1)
7 : 2 = 3 (1)
3 : 2 = 1 (1)
*) - Tanda kurung adalah modulus (sisa) pembagian
- Yang dicetak tebal merupakan bil. biner dari bil. desimal 123.
Bil. Desimal = 123 ---------- bil. Biner = 1111011
3. Bilangan Hexadesimal
Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F.
Contoh: Konversi bil. desimal menjadi bil. hexadesimal
Bil. Desimal = 123
123 : 16 = 7 (11) ---- (=B)
7 : 16 = 0 (7)
Bil. Desimal = 123 ----- bil. Hexadesimal = 7B
Kalau masih bingung, cobain deh kalkulator di komputer teman-teman!! =)
0 komentar:
Posting Komentar